Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemaha-man bahwa kebebasan adalah nilai politik yangutama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Faham liberalmenolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya pertukarangagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu,faham liberal lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. Secara umum liberalisme menganggap agama adalah pengekangan terhadap potensi akal manusia.
Paham ini pertama kali berkembang di dunia Barat dan memiliki asumsi, teori dan pandangan hidup tersendiri.
Paham ini jugamemiliki beberapa prinsip pokok di antaranya:
Pertama,prinsip kebebasan individual.
Kedua,prinsip kontrak sosial.
Ketiga, prinsip masya-rakat pasar bebas. Dan
Keempat,meyakini eksistansi pluralitas sosio-kultural dan prinsip politik masyarakat.
Islam dan Liberal adalah dua istilah yang antagonis, saling berhadap-hadapan,tidak mungkin bisa bertemu. Namun demikian,ada sekelompok orang di Indonesia yang rela menamakan dirinya dengan Jaringan Islam Liberal(JIL). Suatu penamaan yang “sesuai” dengan pikiran-pikiran dan agendayang mereka jalani.
Bahwa apa yang menurut anggapan me-reka adalah haq,pada hakikatnya adalah bathil,karena faham liberal tidak sesuai dengan Islam yang diwahyukan dan yang disampaikan oleh Rosululloh,Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam,akan tetapi yang mereka suarakan adalah kekufuran yang ditawarkan oleh orang-orang yang ingkar kepada Rosululloh Shalallahu alaihi wa Sallam.
Ada bebrapa pokok kesesatan paham liberal di antaranya:
1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang di-ridhoi oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala, tetapi menyuarakanpemikiran-pemikiran yang diridhoi oleh Iblis, Barat dan para thaghut lainnya.
2. Mereka lebih menyukai atribut-atribut fasikdari pada gelar-gelar keimanan,karena itumereka benci kepada kata-kata jihad, sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka rela me-nyebut Islamnya dengan Islam Liberal. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)yang buruk sesudah iman". (QS. al-Huju-rat: 11)
3. Mereka beriman kepada sebagian kandungan al-Qur’an dan meragukan sebagian yang lain dengan menolaknya. Supaya penolakan mereka terkesan sopan dan ilmiahmereka menciptakan “jalan baru” dalam menafsiri al-Qur’an. Mereka menyebutnya dengan Tafsir Kontekstual, Tafsir Hermeneutik, Tafsir Kritis dan Tafsir Liberal.
4. Mereka menolak paradigma keilmuwan dan syarat-syarat ijtihad yang ada dalam Islam, karena mereka merasa rendah berhadapan dengan budaya barat, maka mereka melihat Islam dengan hati dan otak orang Barat.
5. Mereka tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, para sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Bagi mereka, pemahaman orang-orang yang hanya mengandalkan pada ketentuan teks-teks normatif agama serta pada bentuk-bentuk Formalisme Sejarah Islam paling awal adalah kurangmemadai dan agama ini akan menjadi agama yang ahistoris dan eksklusif (Syamsul Arifin; Menakar Otentitas Islam LiberaL. Jawa Pos1-2-2002). Mereka lupa bahwa sikap seperti inilah yang diancam oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala :
"Dan barangsiapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya. dan me-ngikuti jalan yang bukan jalan orang-orangmu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali." (QS. an-Nisaa’:115)
6. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada nafsunya sendiri, sebab me-reka mengaku sebagai “pembaharu” bahkan“super pembaharu”, yaitu neo modernis. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,’ mereka menjawab, ‘Sesung-guhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.’ Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Berimanlah kaliansebagaimana orang-orang lain telah beriman,’mereka menjawab, ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman.’Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.”(QS. al-Baqoroh:11-13)
7. Mereka memecah belah umat Islam karenagagasan mereka adalah menyimpangdan setiap penyimpanganpasti memecah belah.
Dengan demikian, Islam Liberal yang mena-warkan pemahaman model-model yang tidaksinkron dengan ilmu, kenyataan hidup, sejarah yang benar, dan bahkan tidak pakai dalil al-Qur’an, as-Sunnah, dan Ijma’; serta pemaha-mannya tidak merujuk kepada pemahaman umat terbaik yakni tiga generasi awal Islam, maka jelas jauh dari kebenaran. Baik itu kebe-naran secara ilmu, realita, maupun secara para-digma ilmu Islam.
Maka selayaknya umat Islam berhati-hatidan berlindung kepada Alloh ubhanahu wa Ta'ala daripema-haman Islam Liberal, karena pemahaman me-reka menyimpang dan bahkan membawa ke-pada kekufuran
0 komentar:
Posting Komentar